Berbicara soal digital (online) campaign di Indonesia maupun luar negri, seringkali saya dengar kalimat “Yang penting itu bukan angka, tapi engagement..!”.

Lalu bagaimana kita mengetahui seberapa “engage” user dengan brand? Katanya lagi begini contoh caranya:

  • Membandingkan dari jumlah fans di Facebook, berapa yang aktif ikut bersuara, memberi “Like” ataupun share tulisan.
  • Membandingkan jumlah follower Twitter dengan berapa banyak yang terlibat komunikasi dengan brand tersebut (mention, RT, atau DM mungkin).
  • Membandingkan tingkat impresi dari sebuah ads-campaign di portal berita dengan jumlah  klik banner, lalu transaksi pembelian yang terjadi dari situ.

Dan dari ketiga poin tersebut yang didapat adalah… ANGKA..!

Bagi digital agency/konsultan angka ini penting, karena menjadi pertanggung jawaban mereka ke client. Bagi client ini juga penting, karena orang yang bertanggung jawab di sisi client juga harus mempertanggungjawabkan proyek ini ke manajemen. (apalagi jika nilai proyeknya fantastis) *uhuk*.

Bagi manajemen atas, angka – angka tentu sangat penting. Karena pada akhirnya angka – angka inilah yang dilihat para komisaris dan pemegang saham.

Ya ujung – ujungnya pastinya tetap angka sih. Jadi saya rasa kalimat nya mungkin direvisi “Yang penting itu bukan angka, tapi apa yang diukur”. Kalau mau lebih detail, “Bagaimana pengukuran tersebut dilakukan” 😉