Category: Blog Ini

Perubahan

Waktu berubah. Cuaca berubah. Tantangan berubah. Kehidupan berubah.
Frekuensi menulis di blog ini juga berubah. Dari ratusan tulisan setahun, ke 3 tulisan setahun. Mudah-mudahan hanya berubah, tidak mati. Sudah 15 tahun usia blog ini. Jangan layu sebelum berkembang. Menualah bersama.

Ulasan 10 Tahun Blog Ini

2 tahun lalu saya bikin janji, sekarang waktunya saya penuhi.

Blog ini dimulai sejak November 2004, jadi usinya sudah 10 tahun lebih. Tetapi Google Analytics-nya baru dipasang sejak 2007. Jadi data yang saya punya hanya statistik kunjungan blog ini 8 tahun terakhir.

Apa saja yang yang bisa dilihat dari data 8 tahun terakhir? Begini.

Mobile

Seperti terlihat di chart di atas, awalnya pengunjung blog ini di dominasi pengunjung yang menggunakan desktop (desktop users -warna biru). Lalu sejak penghujung tahun 2012 perlahan-lahan pengunjung yang menggunakan perangkat ponsel naik (mobile users –warna hijau). Dan menyusul di bawahnya, pengunjung pengguna tablet (tablet users –kuning). Sekarang, mayoritas blog saya ini dikunjungi menggunakan ponsel.

Minggu lalu sewaktu iseng membuka Google Analytics, saya cukup kaget ketika mengetahui bahwa 60% lebih pengunjung blog saya ini adalah mobile users. Bulan sebelumnya sekitar 53%, bulan sebelumnya lagi juga 50-an persen. Setelah melihat overview secara keseluruhan jadilah chart di atas. Desktop user yang mengunjungi blog ini persentasenya turun drastis. Juni 2014 jadi titik balik perubahan profil pengunjung blog ini. Di Juni 2014, mayoritas pengunjung blog ini berubah, dari desktop users ke mobile users.

Agak mengejutkan buat saya, karena di Juni 2014 saya tidak melakukan perubahan apapun di blog ini. Bahkan, saya gak nulis satu artikel pun di Juni 2014.

Tadinya saya menduga karena jumlah pengguna smartphone di Indonesia sudah lebih besar daripada pengguna feature phone. Nyatanya tidak, dari data di swipe.to/9646k, di Juni 2014, pengguna smartphone di Indonesia masih 23% dari total pengguna ponsel se-Indonesia. 77% sisanya masih menggunakan feature phone. Kalau dilihat dari jenis browser & OS nya (sejak Juni 2014 hingga Juni 2015), pengguna Opera Mini jumlahnya cukup signifikan, sama besarnya dengan jumlah pengguna browser Chrome (Android). Jadi mungkin selain jumlah pengguna smartphone memang meningkat (walaupun belum mayoritas), pengguna smartphone ini juga lebih sering browsing -daripada sekadar menggunakan media sosial. Mungkin ya.

Tulisan Terpopuler

Inilah 10 tulisan saya paling populer di blog ini selama 8 tahun terakhir:

  1. http://labanapost.com/2008/02/website/imediabiztv-nonton-tv-dari-internet/
    Untuk beberapa tahun, sepertinya banyak sekali orang yang mencari cara menonton TV via internet. Dan ternyata blog saya ini muncul di top 5 hasil pencarian di Google untuk beberapa lama.  Tapi beberapa tahun terakhir sudah tidak lagi sih.
  2. http://labanapost.com/2005/08/general/wawancara-kerjamenjawab-dengan-cerdas-taktis-dan-optimis/
    Setahun terakhir ini jadi tulisan paling populer di blog ini. Padahal ini ditulis tahun 2005, hampir sepuluh tahun yang lalu, copy paste pulak. Saya dapat dari sebuah milis. Gak ingat lagi sumber aslinya. Dari data Google Analytics, banyak yang menemukan tulisan ini dengan kata kunci “contoh wawancara kerja” (dan variasinya) di Google. Walaupun saya coba googling dengan kata kunci itu (dan variasinya), blog saya gak muncul di 20 top resultnya. Hmm..
  3. http://labanapost.com/2007/10/general/mengetes-dominasi-otak-kanan-atau-otak-kiri/ Ini juga image nya dari milis. Saya gak tahu sumber aslinya dimana.
  4. http://labanapost.com/2008/01/general/20-gambar-yang-luar-biasa-dari-google-map/
  5. http://labanapost.com/2008/06/linux/hati-hati-buat-pengguna-indosat-im3/ Mudah-mudahan yang baca tulisan ini di tahun 2015 paham ya kalau tulisan ini dibuat tahun 2008.
  6. http://labanapost.com/2015/03/website/seperti-inilah-sulitnya-membuat-halaman-website/
    Nah ini agak-agak fenomenal buat saya. Setelah menulis ini, saya share link-nya di Twitter dan Facebook saya. Responnya sedikit. Di Twitter yang re-twit gak sampai 4 orang seingat saya. Di Facebook juga comment nya gak sampai 10 kayaknya. Tapi dalam 2 hari, ada 2 ribu orang lebih yang share tulisan saya ini di Facebook mereka. Di Twitter ada beberapa juga yang share ternyata (tapi tanpa mention saya @labanux). Hampir semua saya gak kenal siapa. Selama hampir sebulan tulisan ini sangat populer. Bahkan sampai bulan ini (sudah 3 bulan), tulisan ini masih mendatangkan banyak kunjungan. Mungkin memang banyak sekali yang merasakan apa yang saya tulis itu ya. Masih misteri bagi saya, darimana berawalnya “viral” ini.
  7. http://labanapost.com/2007/11/website/facebookcom-terancam-ditutup/
    Ditulis tahun 2007, tetapi populer di tahun 2010 kalau gak salah. Waktu jaman-jaman ada wacana dari Kominfo untuk menutup akses ke Facebook. Orang menemukan tulisan ini sebagian besar dari Google, dengan kata kunci “facebook tutup” dan variasinya.
  8. http://labanapost.com/2007/11/general/internet-berbayar-im3-vs-internet-gratisan-three/
  9. http://labanapost.com/2008/02/linux/download-video-youtube-tanpa-downloader-di-linux/
  10. http://labanapost.com/2007/11/general/lion-air-atau-wings-air-sih/

Oh iya, di bulan ini (Juni 2015), tulisan paling populer adalah http://labanapost.com/2014/03/general/silverqueen-gede-sih-tapi-rela-bagi-bagi-sama-ulat-bukan-hoax/ Entah kenapa, tiba-tiba banyak yang mencari “ulat silverqueen” di Google. Dan blog ini masuk salah satu top resultnya. Padahal tulisan itu dibuat setahun yang lalu.

Perubahan

Blog ini hampir 7 tahun tidak berubah themenya. Selama 7 tahun itu hanya perubahan-perubahan minor saja yang dilakukan. Tapi akhirnya di 2014 saya memutuskan untuk menggantinya dengan theme WordPress yang responsive, jadi lebih ramah di mobile. Di 2015 saya sempat ganti lagi beberapa kali, hingga akhirnya menggunakan theme yang sekarang ini. Tentunya dengan modifikasi minor di sana – sini.

Tahun 2015 ini saya memutuskan untuk mengganti tempat hosting. Tadinya betahun-tahun hostingnya di DreamHost, disediakan secara cuma-cuma oleh saudara saya, Charly Silaban. Thanks amang Charly..!

Bersamaan dengan ganti hosting, saya juga mengganti domain blog ini dari okto.silaban.net ke LabanaPost.com, dengan “branding” lucu-lucuan, The Labana Post.

Rutin

Tahun 2015 ini saya kembali rutin menulis (setidaknya 4 bulan terakhir). Bahkan saya sempat bereksperimen dengan membuat blog baru, Labana.ID. Ini jadi tahun ke-3 saya menulis paling aktif (54 tulisan sejak Januari 2015). Kalau frekuensi menulis saya tetap seperti 4 bulan terakhir, bisa jadi tahun ini bakal jadi tahun teraktif saya menulis, mengalahkan tahun 2008 (147 tulisan).

Eh iya, jadi inget. Dulu, tahun 2009, sempat ada rame-rame di kalangan para blogger, perdebatan apakah blog itu cuma trend sesaat atau tidak. Sampai sekarang saya gak tahu kesimpulan dari perdebatan itu. Kalau kata Christin sih -mengutip dari @chiw-, “Namanya trend ya mesti sesaat sih. Kalo berkepanjangan namanya habit”. Padahal kita sama-sama tahu, namanya yang berkepanjangan itu, pasti ujung-ujungnya minta kepastian status. Iya kan?

Mudah-mudahan 10 tahun lagi blog ini masih ada.

Halaman Arsip Tulisan yang Lebih Baik dan Anti Spam WordPress Terbaik 8 Tahun Terakhir

Archive

Berhubung baru migrasi alamat blog dan hostingnya, saya kembali menelusuri tulisan-tulisan lama di blog ini. Di beberapa tulisan saya membaca komentar-komentarnya. Ternyata banyak juga blog teman-teman saya itu yang sudah musnah. Sedikit yang masih aktif. Salah satunya Adham Soemantri.

Setelah mengunjungi blognya (yang sepertinya bukan berbasis WordPress -iya gak sih bro?), saya melihat halaman arsipnya. Wah keren cara penyajiannya.

Selama ini WordPress secara default memiliki fitur untuk menampilkan arsip tulisan dalam menu dropdown, atau jadi sidebar. Sayangnya secara default tulisan ini dikelompokkan dalam kategori bulanan. Jadi untuk kami-kami yang ngeblog udah belasan tahun (ciehh), udah gak pas lagi. Jadinya terlalu panjang dropdown atau sidebarnya. Bentuk arsip seperti di blognya Adham ini lah yang pas menurut saya.

Saya mau bikin gitu juga. Tapi gak mau coding. Dan sesuai dugaan saya, ada aja yang sudah buat plugin-nya. Saya akhirnya memilih plugin Simple Yearly Archive. Hasilnya bisa dilihat di halaman Archive atau di screenshot ini. Saya cukup puas.

Anti Spam

Setelah ada halaman Archive model begini, saya jadi lebih mudah menemukan tulisan lama saya. Saya iseng cek random. Lalu saya membuka tulisan tahun 2007, Mengganti Anti-Spam WordPress. Baru nyadar euy, udah 8 tahun terakhir ini saya pakai anti-spam buatan nya si Zamroni (Matriphe.com). Dan selama 8 tahun terakhir ini bisa dihitung dengan jari saya kemasukan spam. Canggih. Padahal plugin nya ini gak pernah diupdate sama si Zam. Bahkan saya gak inget dulu saya dapat darimana. (Saya gak nyolong dari komputermu kan Zam?)

Eh, Zam nya sendiri malah udah gak pakai lagi plugin anti-spam ini. Jangan-jangan tinggal saya satu-satunya yang setia dengan plugin ini.

Blogwalking

Selain tulisan itu, saya juga jadi membuka kembali tulisan-tulisan lama. Yang menarik melihat bagian komentarnya. Akhirnya saya blogwalking lagi. Aktifitas yang entah sudah sekian tahun tidak pernah saya lakukan. Sayang banyak juga yang blognya sudah mati.

Siapa yang masih rajin ngeblog setahun terakhir ini?

The Labana Post

Sudah lama sih sebenarnya kepikiran buat mindahin blog ini ke domain lain. Cuma kok rasanya sayang, nama saya, alamat blog dan alamat email sudah konsisten semua selama bertahun-tahun: Okto Silaban, okto.silaban.net, okto@silaban.net. Tuh, keren gak? Haha.

Dan secara teknis juga sayang, karena PageRank nya (yang ajaibnya) lumayan, 3. Dulu malah sempat naik ke-4 jaman blog lagi rame-ramenya. Ya, bukan sesuatu yang penting sih. Untuk keren-kerenan aja ini mah.

Selain itu, rasanya agak gimana gitu ganti alamat blog. Karena blog ini usianya sudah 11 tahun. Dan (kalau tidak salah), sejak 8 atau 9 tahun terakhir konsisten menggunakan alamat okto.silaban.net.

Lalu kenapa alamatnya LabanaPost.com?

Ini gak sengaja sebenarnya. Tadinya saya sedang eksperimen membuat satu blog lagi yang isinya mirip-mirip dengan di blog pribadi saya ini, tapi lebih serius. Saya maunya namanya Labana.com. Tapi berhubung domainnya tidak tersedia, akhirnya memilih Labana.ID. Tetapi setelah blog itu live, malah baru kepikiran kenapa namanya bukan LabanaPost.com saja? Ala-ala nama media-media besar gitu.

Akhirnya domain itu saya beli. Labana.ID sempat dipindah ke domain itu. Tapi cuma sehari. Dipikir-pikir kayaknya biarin aja lah brand nya jadi Labana.ID, akun twitternya juga konsisten @LabanaID.

(Labana.ID ini statusnya memang masih eksperimen. Jadi harap maklum kalau belum ada konten baru lagi di sana).

Karena itulah, jadinya domain LabanaPost.com nya nganggur. Nah karena saya emang mau pindah alamat blog ke domain sendiri, ya sudah dimanfaatkanlah domain ini.

Pergantian alamat blog ini juga statusnya eksperimen. Bisa jadi nanti saya malah balik lagi pakai domain lama: okto.silaban.net. We’ll see..

Mengganti Jenis Huruf ala-ala Medium

Setelah belakangan sering membaca tulisan di Medium.com, akhirnya kepengen juga blog ini menggunakan jenis-jenis font yang mirip. Jadilah saya eksperimen mengganti font blog ini dengan Google Font. Namanya ‘Halant’. Sepertinya  lebih nyaman dibaca. Sebenarnya hampir mirip sih dengan ‘Georgia’, tapi untuk header (H1, H2, dll), jenis huruf ‘Georgia’ tebalnya agak kurang sedap dipandang.

Oh iya, saya baca dimana gitu, web-design itu 90% urusan tipografi, alias urusan huruf. Masuk akal sih. Cuma dengan mengganti jenis huruf aja (terutama website yang padat tulisan), kesan yang terlihat bisa jauh berbeda. Apalagi dengan sedikit perubahan warna huruf, jarak antar paragraf, dan ukuran besarnya huruf, (seperti yang barusan saya lakukan) kenyamanan membacanya bisa jadi jauh berbeda.

Ngeblog karena Komentar

Beberapa kali teman-teman saya yang sudah punya blog bilang, mereka sebenarnya pengen nulis rutin di blog. Tapi seringkali bingung apa yang mau ditulis. Terutama mereka yang menghindari menulis “ala diary”, alias tidak mau menceritakan kehidupan pribadinya di blog. Karena memang topik ini yang paling gampang dibahas di blog sih.

Nah kalau sudah buntu begitu, salah satu tipsnya adalah blogwalking. Ngunjungin blog-blog teman, atau “seleb online”. Mungkin ada aja satu dua tulisannya yang menarik. Bisa jadi anda tergerak untuk memberi komentar. Nah, daripada jadi komentar, mending jadi bahan tulisan anda sendiri saja. Hehe.

*mungkin itu kenapa sekarang komentar di blog sedikit kali ya? Haha.

 

Tema Blog Baru

Setelah (kalau gak salah sih) 7 tahun lalu, akhirnya saya mencoba mengganti tema blog ini. Tema baru yang saya inginkan punya syarat sederhana : bersih, sederhana, dan mendukung fitur “responsive” yang sedang marak 3 tahun terakhir ini. Responsive ini arti singkatnya halaman webnya akan menyesuaikan sendiri penampilannya ketika diakses dari komputer maupun dari perangkat bergerak (ponsel, tablet). Sehingga tetap nyaman dibaca di perangkat apapun.

Tadinya saya mau bikin sendiri. Kebetulan beberapa hari terakhir sedang nyobain CSS Framework yang bernama Bootstrap itu. Tapi kok ya males ya. Hehe. Akhirnya googling, nemu tema ini, Touchfolio.

Di tema blog ini sebelumnya, saya menggunakan tema bernama Equix. Tapi 40% kode nya sudah saya modifikasi. Nah untuk kali ini, beberapa kode nya sedikit saya otak-atik juga, tapi minor saja sih.

Semoga betah dengan tema baru ini. *eh, ganti temanya kebetulan bareng dengan hari Pemilu 2014 nih

Trafik Blog Bulanan dari 2007 – 2012

Sepertinya frekuensi ngeblog saya harus dinaikin lagi. (Trafik per bulan dari Januari 2007 – Desember 2012)

image

Atau mungkin tulisan saya ndak menarik lagi aja sih.

*skala sumbu Y nya dalam satuan ratusan ribu.. 😛

Tes posting dari MoPress

Melanjutkan tulisan sebelumnya soal WordPress di Mobile. Kali ini coba posting dari aplikasi Java MoPress.
Sepertinya berjalan mulus.., walaupun aplikasinya agak nge-lag di Nokia E63.

Public Blog & Private Blog

Dalam posting terakhir di blog ini, saya baru nyadar kalo blog saya ini udah 6 tahun umurnya. Tapi ada satu lagi yang saya baru sadar. Waktu iseng buka localhost di laptop (web server lokal), ketemu satu blog lagi. Saya baru inget kalau saya punya blog yang jalan di lokal, dan sudah berumur 3 tahun. Kenapa lokal? Karena saya ndak mau orang lain baca blog saya yang satu itu.. 😛 Lah terus kenapa blog?  Lah kalau ditulis di buku diary biasa, rasanya tampang saya ndak cocok ber-diary ria seperti itu. #ihik

Terus apa enaknya ngeblog kaya gitu?

Begini, di blog saya ini, saya 99% menggunakan bahasa Indonesia. Dulu itu saya sempat pengen ngeblog dengan bahasa Inggris juga. Tapi rasanya bahasa Inggris saya masih kacau. Jadi saya setup satu blog lagi di localhost. Nah kalau di localhost, mo kayak apa juga bahasa Inggris saya, ndak masalah.. :D.

Jadi cuma karena Bahasa Inggris?

Mmm… ndak juga.. Seringkali saya punya bahan tulisan yang saya sangat ingin tulis, tapi terkadang di dalam tulisan itu berhubungan dengan hal – hal yang tidak sepatutnya saya tulis. Entah karena conflict of interest dengan kerjaan saya, privasi orang lain, ataupun karena datanya tidak valid. Nah untuk hal – hal yang seperti itu, kalau saya tidak tulis, rasanya saya bakal sulit tidur (lebay). Tahu kan rasanya punya keinginan yang sudah tak tertahan, tapi harus menahan diri semaleman.. (eh?) Nah di blog private inilah hasrat itu bisa tertuang.. Sekalian buat ngelancarin bahasa Inggris, tulisan itupun saya tuangkan dalam bahasa Inggris.

Nah, kadangkala, beberapa dari tulisan itu, setelah edit sana – sini, masuk ke blog ini juga, tapi dalam bahasa Indonesia tentunya. Contohnya? Errr.. males nyarinya bro.. Ha..ha..

Ribet dong, nulis di dua blog?

Ndak juga. Karena kriteria tulisan yang bakal masuk ke private blog adalah seperti di atas tadi. Sebenarnya sih, jarang – jarang juga saya dapat bahan tulisan yang seperti kriteria di atas. Ha..ha. Walaupun blog private itu sudah jalan menuju 4 tahun, dalam satu tahun paling cuma ada 5 tulisan. Rekor saya, 1 posting tahun 2010, dan 2011 ini pun baru tadi posting pertama.

Kenapa ndak di blog ini aja, terus diset private?

Saya emang ndak mau tercampur tulisannya dengan blog ini. Tadinya mo diposting di layanan blog lain, tapi kok rasanya nambah ribet. Lagian itu emang buat dibaca – baca kalau lagi gak ada koneksi internet.. he..

Nah kalau mas bro – mas bro, dan mbak sis – mbak sis ada yang punya kendala mirip (pengen nulis tapi belum yakin untuk dipublish, atau tidak merasa pantas tulisannya di publish, sementara tetep pengen nulis), coba bikin private blog. Lumayan buat melampiaskan hasrat yang tak tertahankan..  #uhuk

Mengganti Anti-Spam WordPress

Setelah lama menggunakan Peter’s Custom Anti Spam untuk blog ini. Sekarang terpaksa ganti ke anti spam lokal punya. Buatan salah satu blogger kondang dari Jogja, Matriphe. Memang instalasinya ke WordPress tidak semudah Peter’s Custom Anti Spam. Tetapi bagiku gak masalah. Yang penting spam gak masuk..

Oh iya, di Peter’s Custom Anti Spam tersebut sebenarnya bisa menangkal spam dengan baik. Bahkan versinya yang “kuno” aja (bukan yang terbaru), hanya pernah kemasukan 4 kali spam selama 2 tahun. Yang jadi masalah, versi updatenya malah membuat feed RSS blog ku ini jadi error. Inilah salah satu alasan aku ganti anti-spam. Mudah – mudahan aja anti spam buatan artis blog dari Jogja 😀 ini bisa menangkis serangan – serangan dari spammer.

Upgrade Lagi Neeh..

Setelah baru beberapa hari kemaren upgrade WP blog ini ke 2.1.3, berhubung versi 2.2 udah keluar, aku upgrade lagi deh blog ini ke WordPress 2.2. Di versi baru ini ada fasilitas baru, yaitu widget yang bisa diubah posisinya dengan sangat mudah. Tetapi berhubung theme yang kupakai gak mendukung fungsi tersebut, ya tetep gak berguna deh.. :(.

Btw, ada sedikit perubahan di blog ku ini. Di bagian pojok kanan atas, biasanya kan tertulis judul – judul terbaru dari blog ini. Sekarang aku ganti menjadi 10 judul sebelum tulisan terakhir yang muncul di halaman depan blog ini. Moga – moga berguna.. :). Enjot it..!