Month: October 2008

Batak Rock !

Sinanggar Tullo Rocks !Di lingkungan musisi dan kalangan masyarakat Batak, nama Vicky Sianipar mungkin tidak asing lagi. Pria berdarah Batak kelahiran Jakarta ini banyak mengaransemen ulang musik – musik tradisional Batak menjadi musik yang modern. Banyak anak muda Batak yang awalnya tidak begitu tahu lagu Batak, setelah mendengar hasil aransemen Vicky menjadi sangat menyukai lagu – lagu tradisional Batak.

Saya sendiri dari kecil memang sudah menyukai versi tradisional (“asli”) musik Batak, apalagi versi aransemen modern nya. Tetapi ketika mendengar beberapa lagu hasil aransemen Vicky, saya seringkali berimajinasi beberapa lagu tersebut sebenarnya bisa diaransemen dengan sentuhan rock modern, bahkan nu metal. Lagu “Di Jou Ahu Mulak” contohnya. Lagu ini bisa diaransemen dengan model lagu “Shoot and Ladders” dari KoRn. Saya bisa membayangkannya, memikirkannya, tapi tak punya kemampuan untuk mewujudkannya. 🙁

Tapi rasa penasaran saya tentang seperti apa jika lagu tradisional Batak tersebut jika diaransemen dalam versi rock modern sedikit terobati. Saya menemukan lagu “Sinanggar Tullo” dalam versi rock. Dan bisa ditebak, Vicky Sianipar lah yang mengaransemennya. Sebagai vokalis dalam lagu ini adalah Arry Syaff (kalau tidak salah vokalis band Cockpit). Dia sendiri sepertinya tidak berdarah Batak, tetapi tidak jadi masalah. Musik itu universal bukan? Saya juga suka musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Mendengar beberapa riff gitar Vicky dalam lagu “Sinanggar Tullo” versi Rock tersebut,  mungkin anda akan teringat intro lagu dari Linkin Park, “What I’ve Done”. Tapi secara umum sangat berbeda. Terlebih Vicky sangat cantik menyelipkan part – part tradisional (lengkap dengan sulim dan gondang-nya) pada beberapa bagian lagu. Good job Vicky.. !

Mudah – mudahan Vicky bisa mendapatkan feel yang sama dengan angan – angan saya terhadap lagu “Di Jou Ahu Mulak” tadi. Kalau susah cari vokalis yang pas, bisa tuh ngajak vokalis nya Seringai.. He..he.. dijamin gahar deh kayaknya.. Batak rocks..!

Link (YouTube) :

Sinanggar Tullo versi Rock

Vicky Sianipar Feat. Tongam Sirait :

(Kalau saya bilang ini lagu pop modern yang berbahasa Batak.. Karena memang ini bukan lagu tradisional, tapi memang lagu baru)

– (Gak tahu judulnya) http://www.youtube.com/watch?v=oC6d_DHnNIM

(Live) Mengkel Na Ma Ahu

Halo Medan

Tadi sore saya sampai Medan. Kesan saya tidak berubah, sama dengan pertama kali saya kesini (5 tahun lalu). Kotanya padat sekali. Walaupun Jakarta nyata – nyata lebih padat, tapi kok saya merasa sedikit sesak ya disini.. Hmm..

Saya dapet hadiah dari kartu Halo begitu sampai di Medan. Sinyal Telkomselnya parah betul.. Boro – boro mau telpon kasih kabar ke rumah, SMS aja 4 jam baru nyampe. TelkomselFLASH? aah.. sudahlah.. lupakan..

Medan juga masih panas cuacanya, sama seperti 5 tahun lalu.  Duh.. jadi nostalgia gini. Inget dulu pagi – pagi nyetop angkot (kalau gak salah inget) nomor 62, jurusan Sambu. Soalnya waktu itu ikut kursus bimbingan belajar di Medika. Terus, kalau lagi bete habis bimbel, pergi ke Gramedia jalan kaki. Numpang baca gratis. Terus pulang bimbel hari Jumat langsung ke rental komputer atau warnet di Padang Bulan. Bukan buat ngetik atau nyetak dokumen, tapi belajar HTML dan CSS.. Hi..hi.. Dari dulu emang sudah jatuh cinta sama dunia web. Tapi BPK nya enakan yang sekarang deh daripada yang dulu.. 😀

Dah ah.. mo tidur.

Hoax, Geram Sangat

Gara – gara ada yang posting berita ngawur di sebuah milis, Detik.com pun mengeluarkan pernyataan klarifikasi. Salah satu potongan kalimatnya :

Seperti berita palsu mengenai BCA ini, hingga Kiamat pun, tentu Anda tidak akan menemukannya di indeks berita detikfinance tanggal 5 Oktober 2008.”

Wow..! Gak nyangka kalimat nya seperti itu. Geram sekali sepertinya. 😀

Btw, ini memang jadi masalah yang bisa dibilang konyol tapi krusial juga di negri kita ini. Dari berbagai milis yang saya ikuti, masih sering saya dapat email – email HOAX yang sudah basi (sudah beredar sejak lebih dari 3 tahun lalu). Tapi anehnya masih saja banyak orang yang percaya. Baik itu tentang isu obat – obatan, politik, agama, makanan, minuman, kesehatan, bantuan sosial, sampai isu – isu sederhana seperti peringatan akan sebuah kebiasaan kita sehari – hari.

Banyak email yang saya terima di milis yang saya ikuti itu justru diforward oleh orang – orang yang notabene sudah berpendidikan tinggi (sebagian ada yang sedang kuliah / lulus dari universitas terkenal di luar negri sana).

Sepertinya budaya online di Indonesia harus sedikit diubah. Membaca artikel di internet (terutama forward-an yang gak jelas asal – usulnya), saya rasa harus dengan sikap skeptik. Bisa kacau kita kalau percaya begitu saja apa yang kita baca di internet.

Detik.com mengambil langkah bagus dengan segera memberi klarifikasi terhadap Hoax seperti itu. Sayangnya banyak perusahaan besar di Indonesia (maupun perusahaan PMA), yang tidak perduli dengan Hoax tersebut. Jadi para anggota milis pun percaya saja dengan tulisan tersebut, karena mereka tidak melihat ada sanggahan dari objek pembicaraan.

Lalu apa yang bisa dilakukan? Saya pribadi masih bingung. Tapi saya membiasakan diri untuk segera membalas email yang nyata – nyata hoax. Saya coba beri pengertian kalau email yang dikirim itu adalah Hoax (kalau bisa disertai link penguat), setelah itu saya minta si pengirimnya mengirim kembali ke semua orang yang sudah dia forwardkan email tersebut.

Berhasil? Entahlah.. Saya rasa si pem-forward pun malas mengirimkannya kembali. Karena itu sama saja mengakui ke seluruh orang yang dia kirimi sebelumnya, bahwa dia telah memforward informasi yang tidak benar.

Good job Detik.com..!

NB: Masalah selanjutnya, ketika kita menginformasikan bahwa sebuah forward-an itu adalah Hoax, biasanya ada saja anggota milis yang lalu mengirim balasan : “HOAX itu apa?”. Hmm…

Linus Torvalds Ngeblog

Setelah lama menghindari dunia per-blogging-an, akhirnya Linus Torvalds bikin blog juga. Berita terkait ada di NetworkWorld.com.

Pembuat Rails Tetap Pakai PHP

Ini tanpa maksud membanding – bandingkan lho ya.. Cuma saya rasa ini menarik aja.

Tahu pembuat framework Ruby on Rails yang terkenal itu? Ya.., dialah David Heinemeier Hansson (DHH). DHH ini adalah salah satu pentolan di balik 37Signals.com, yang mempunyai produk yang terkenal itu : Basecamp.

Anehnya, berdasarkan postingan di blog Chris Shiflet, ternyata kedua website tersebut justru dibangun dengan PHP (!). Ya.. memang ketika web itu dibuat Rails baru saja sedang dikembangkan. Tetapi kalau memang porting aplikasi web ke Rails semudah yang dipromosikan banyak orang (apalagi pembuatnya), mengapa mereka tidak memindahkannya ke Rails ya?

Yang makin bikin saya bingung adalah kalau anda membuka situs RubyOnRails.org, di halaman depan tertera tulisan dengan font gede : “Who is already on Rails?” – yang kalau saya terjemahkan kurang lebih “Siapa saja yang sudah menggunakan Rails?“. Disitu tertulis diantaranya : Basecamp, dan Backpack. Tapi kok di cek dengan PHP Easter Egg hasilnya mereka menggunakan PHP ya?

http://www.backpackit.com/?=PHPB8B5F2A0-3C92-11d3-A3A9-4C7B08C10000

http://basecamphq.com/?=PHPB8B5F2A0-3C92-11d3-A3A9-4C7B08C10000

Dan ini situs induk kedua produk itu :

http://www.37signals.com/?=PHPB8B5F2A0-3C92-11d3-A3A9-4C7B08C10000

*baru tahu kalau PHP juga punya Easter Egg..

Plat B Everywhere

Ini tahun kelima saya menikmati libur Lebaran di Jogja. Dan sama seperti tahun – tahun sebelumnya, biasanya hari pertama, kedua, dan ketiga lebaran saya keliling Jogja untuk melihat keramaian yang ada.

Tidak semuanya ramai tentunya. Daerah Pogung (daerah kos – kosan nya anak Teknik) sepi kaya kuburan.. Pada mudik semua penghuninya. Bahkan pemilik kos pun mudik juga ke kampung halamannya (yang masih berada di seputar Jogja).

Satu hal yang selalu sama setiap saya keliling Jogja ketika libur Lebaran adalah padatnya kendaraan roda empat di jalan – jalan utama. Dan yang cukup menarik bagi saya, 90% kendaraan ini berkode plat luar Jogja (bukan AB). Ini peringkatnya (berdasarkan pengamatan asal – asalan) :

1. Plat B (Jakarta) : 90%

2. Plat H (Semarang)

3. Plat L (Surabaya)

4. Plat D (Bandung)

5.  AB (Jogja)

6. dll

Ya.. kendaraan roda empat berplat AB lebih sedikit daripada lainnya. Saya sempat melewati jalan dari arah Stasiun Tugu menuju lampu merah di bawah jembatan rel kereta api (di sisi selatan tugu Adipura). Antrian kendaraan roda empat disini sangat panjang, mulai dari simpang Stasiun Tugu, hingga lampu merah di samping tugu Adipura. Dan yang paling menarik perhatian saya, semua kendaraan tersebut berplat B ! Kepadatan ini bukan cuma pagi dan siang hari. Tadi malam saya keliling sama makhluk ini hasilnya juga sama.

Tetapi tumpah ruah Plat B ini sepertinya dominan di wilayah pusat Kota Jogja ke arah Selatan.. (Kotabaru, Tugu Jogja, Alun – alun Utara & Selatan, Kota Gede, Wirobrajan, Jalan Solo, Kali Mambu, Jalan Parangtritis, dll). Kalau saya jalan ke arah Utara (lewat Jalan Kaliurang), kondisinya sedikit berbeda.. Tumpah ruah Plat B tidak sebanyak itu.

Ini mungkin karena objek wisata dan tempat hiburan memang lebih banyak terletak di wilayah tengah Jogja dan ke arah selatan. Di sisi utara sendiri objek wisata yang paling dikenal ya Gunung Merapi dan daerah Kaliurang. Kalau kalian belum pernah ke Kaliurang, tapi mungkin pernah ke daerah Puncak, Bogor, nah kondisinya mirip – miriplah.. Berbukit – bukit, dingin, jalan menanjak, dan banyak villa. Yang kurang cuma “gadis – gadisnya” :P.

Sori, saya tidak sempat mengambil fotonya.. 🙁

CakePHP 1.2 RC 3

CakePHP 1.2 RC 3 akhirnya keluar. Menurut keterangan di milis CakePHP sih performa kecepatan load versi RC 3 ini jauh di atas RC 2. Lengkapnya bisa dilihat di Bakery.

Ya.., saya sedang berenang di kolam CakePHP setelah sempat basah – basahan di air mancur CodeIgniter. 😉