Web Hosting Luar Negri vs Web Hosting Lokal

Hosting Luar Negri

Jadi tiba-tiba satu blog lain yang saya manage kena suspend. Gak ada email gak ada notifikasi. Tiba-tiba saya mau post tulisan keluar pesan account di-suspend. Ini hosting luar negri. Inisial nya H.

Coba login ke portal billing, tidak bisa lagi. Coba submit ticket untuk nanya/complaint, gak bisa login juga. Aneh. Akhirnya masuk ke fitur chat support. Entah kenapa di sini bisa login.

Ternyata kata supportnya, harusnya ada email yang masuk. Akhirnya dia proses di sana agar dikirim ulang. Barulah saya terima emailnya.

Kata emailnya, account saya harus diverifikasi terlebih dahulu. Minta kirim scan ID resmi. Langsung saya kirim. Malamnya saya cek email dapat reply, dia bilang sepertinya waktu register saya via VPN / Data Center lain. Peraturan mereka gak boleh registrasi kalau via VPN / Data Center lain. Betul memang, waktu mendaftar saya sedang menggunakan proxy yang berada di luar negri. Ini karena tuntutan pekerjaan.

Anehnya, waktu registrasi, pembayaran via PayPal, dll tidak ada masalah. Kalau emang gak boleh ya kenapa gak dari awal aja sih ditolak. Ini webnya udah jalan hampir semingguan, tiba-tiba di-suspend. Dan sebelnya, data di hosting itu tidak bisa saya backup lagi. Dikonfirmasi dari team supportnya.

Satu-satunya jalan adalah saya register lagi sebagai member baru. Data hosting lama saya akan dibackup oleh mereka. Setelah saya register baru, nanti bisa saya restore backupnya. Tapi entah gimana cara backupnya, gimana cara ngambil backupnya dll belum jelas.

Terlanjur kesal, ya sudahlah saya cari hosting lain aja. Kata si H ini dana saya akan di-refund. Entahlah. Udah gak peduli lagi. Saya pikir untuk cari hosting lokal ajalah, yang sepertinya tidak bakal seribet ini. Saya relakan saja data saya hilang.

Hosting Lokal

Di salam satu forum chat, saya sempat membaca tentang sejarah salah satu penyedia hosting lokal, inisialnya C. Tidak tanggung-tanggung yang cerita adalah pendirinya langsung.

Katanya, awalnya dia survey. Dia niat pura-pura jadi pelanggan lalu mengontak tim support beberapa hosting lokal yang sudah terkenal. Disebutkan beberapa inisialnya. Saya tahu semuanya, memang inilah hosting yang populer di Indonesia. Saya pernah jadi pelanggan dari 2 hosting yang disebutkannya. Bahkan saya masih jadi pelanggan di salah satu dari 2 hosting itu hingga saat ini.

Menurut pendiri hosting C ini, dari hasil tes nya, semuanya tidak responsif. Harga mahal, tapi support tidak cepat. Ngaku punya tim support banyak, padahal paling cuma 1-2 orang. Kurang lebih begitu ceritanya. Intinya supportnya gak bagus.

Berangkat dari situlah maka dia mendirikan hosting C ini. Dia ingin membangun hosting yang supportnya bagus. Emergency atau tidak, tim supportnya harus responsif. Akhirnya beberapa situs lokal yang cukup populer menggunakan layanan mereka. Testimoni mereka pun menyatakan mereka puas dengan layanannya.

Ok, tak mau terulang dengan H yang prasyaratnya baru ketahuan belakangan, saya mengunjungi hosting C ini. Males lah untuk baca-baca dokumentasinya. Saya urgent mau segera buat ulang blog saya. Karena urgent, tentu pilihan utama adalah telpon dong ya. Ya sudah saya telpon saja nomor yang tertera di situs C.

Iya ini memang Sabtu malam jam 11-an. Tapi mengingat cerita si pendiri C tadi, sepertinya dia sangat menjual betapa hebatnya support di C ini. Harapan saya mereka tetap responsif di jam seperti ini.

Hasilnya? 5 kali saya telpon bolak – balik, jawabannya sama, operator sedang sibuk.

Saya tanya via Twitter, cepet sih dibalas. Cuma balasannya adalah diminta bikin tiket. Gimana caranya mau bikin tiket kalau belum jadi user? -_-

Akhirnya saya nekat saja, coba jadi user. Ya, 50rb sih modalnya. Registrasi, bayar, done. Loadnya kenceng sih. Mungkin karena lokal servernya.

Setelah setup sedikit sana-sini, dan coba step yang paling sederhana, install WordPress. Di Control Panelnya sudah disediakan menunya. Setelah isi form, next.., next. Error. “MySQL Extension is not loaded” katanya. Aneh. Padahal kalau dicek dari Phpinfo() sih ada.

Ya sudah, pakai cara oldschool. Upload file wordpress.tar.gz ke server via File Management di Control Panel. Selesai upload, saya centang nama filenya, pilih menu “extract compressed file”. Gagal. Ternyata mereka gak support tar.gz. Saya harus upload ulang lagi versi .zip nya. Baru bisa.

Belakangan saya ketahui kalau SSH juga tidak disupport, begitu juga WebDav. Dan yang paling nyebelin, bandwith internasionalnya kecil banget. Ngett..ngett..

Saya install plugin wordpress via backend, loadnya putus-putus mulu. Padahal plugin-plugin WordPress biasanya kecil-kecil loh. Paling 1-2MB.

Saya makin yakin ketika coba validasi salah satu URL dari blog saya disitu ke Twitter Card. Twitter gagal terus meload content dari blog itu. Padahal saya test URL situs-situs lain (yang di-host di lokal), tidak ada masalah. Saya sempat test juga URL salah satu situs yang saya tahu di-host di hosting C ini. Hasilnya sama. Twitter gagal fetch konten.

Dan terkonfirmasi akhirnya oleh pendirinya. Kalau layanan hostingnya memang bandwith internasionalnya kecil. Kalau mau yang gede pakai yang layanan VM. Lah.., baru bilang. Di webnya saya cari-cari infonya enggak ada.

Ahh.. nasib.

Rekap

Saya punya pengalaman menjadi pelanggan di 5 hosting lokal yang cukup populer. M, Q, Id, Ig dan C tadi. Sejauh ini, di semuanya saya punya pengalaman buruk:

M: SSH enabled. Tetapi setelah login SSH, kita gak bisa ‘ls’. Permission denied. Loh? Saya bingung. Emang saya di direktori apa, kok gak boleh ‘ls’. Saya coba ‘pwd’, permission denied juga. Akhirnya saya nebak-nebak path direktori saya itu dimana. Sampai akhirnya ketemu path $HOME saya. Baru bisa ‘ls’. Saya testi soal ini di sebuah milis, dan ternyata owner hosting itu founder milis ini. Tapi saya ngasih testinya sekian tahun kemudian, setelah menutup akun di sana.

Q: Pernah interaksi sama tim supportnya. Cara ngejawabnya gak profesional. Dan pernah juga tiba-tiba domain saya gak diperpanjang aja gitu. Jatuh tempo gak ada kabar, gak ada email. Lucunya untuk billing hostingnya tetap normal. Padahal saya pesan sepaket. Gara-gara insiden ini sekarang jatuh tempo domain dan hostingnya jadi beda tanggal. Bikin ribet. Iya.., saya masih pakai juga sih hosting ini sampai sekarang, udah 7 tahun loh. Dan barusan dapat email dari mereka judulnya “[domain saya] akan expired dalamΒ 00/00/0000Β Hari“. -__-

Id: Yang register sebenarnya saudara saya. Saya ikut manage. Pernah suatu hari tiba-tiba webnya mati. Lama diusut akhirnya pihak hosting bilang kalau servernya kebakar. Gak ada backup. Hilanglah sudah website dan isi-isinya. Sementara backup yang kami punya data 6 bulan yang lalu. Kompensasi? Kata saudara saya sih cuma maaf aja. Hoo my..

Ig: Ini katanya hosting premium. SMA saya dulu milih host disitu. Sebagai alumni saya dimintai tolong bantu karena error terus. Ternyata? Module MySQL nya belum di-load di PHP.INI nya. 3 bulan error gak jelas, ternyata karena ini. Hosting bayar dimuka untuk 1 tahun, tapi baru bisa jalan di bulan ke-4 karena mereka lupa load MySQL nya di konfigurasi PHP. Iya, ini hosting premium loh katanya.

C: Yang tadi di atas.

Jadi, sejujurnya sampai sekarang saya selalu bingung setiap ada yang minta rekomendasi ke saya, hosting yang bagus (yang lokal) di mana ya? Ada yang bisa bantu?

24 Comments

Add yours

  1. nasib anak kos :v
    mending singapur sekalian mz mayan rodo cedek πŸ˜€

  2. Semangka.

    Saya tunggu LabanaHosting diloncing minggu depan.

  3. aku sih hampir ga percaya sama hosting lokal. πŸ˜€ beberapa masih pake karena klien yang aku pegang udah pake di situ.

    aku sendiri sih pake layanan cloud di luar. ada 2 yang aku coba, dan kantor aku aku pake, DigitalOcean dan Vultr. keduanya pake SSD dan semuanya self-managed VPS. buat aku, ini lebih enak, karena aku cuma butuh webserver (nginx), PHP, dan MySQL/Percona, ga perlu cpanel/WHM yang ngabisin resources.

    blog aku pun cuma pake memori 512 MB, pasangi WP-cache, aman deh mo dihajar trefik. walau traffiknya ga banyak.. :p

    di situ pula aku naruh mainan. backup aku lakukan dengan cron lempar ke AWS S3 (yang biayanya juga murah). di DO juga ada fasilitas untuk backup images dgn snapshot.

    kalo mau nyobain, aku ada referer code DO yang kalo daftar pake itu, dapet gratisan $10 buat nyobain. aku sih pake paket yang $5 per bulan dan sampe saat ini, cukup puas. kalo mau, ini URL-nya https://www.digitalocean.com/?refcode=631e65a9cb34

    ada teman yg bermasalah pake DO, dibilang CC-nya fraud dan duitnya dibailikin. tapi dia di-ban dari DO. penyebabnya, entah. dia sekarang pake Vultr, dgn biaya yang relatif sama, yg kalo dibandingin, Vultr speknya lebih gede.

    kantor pun beberapa server production pake DO dan utk dev pake Vultr. πŸ˜€

    server Indonesia sih rata-rata karena jelek di support dan limitasi. πŸ˜€

  4. saya bertahun-tahun di ID dan kalo ada yang minta rekomendasi selalu saya bilang ID meskipun setup servernya kadang suka aneh, setidaknya supportnya beneran 24 jam lah. Akhir tahun kemarin nyobain DO dan meskipun ribet kudu manage server sendiri, tp jatuh hati karena setting servernya it just works :))

    Jadi cah DO sekarang. Di ID buat manage domain .com dan .id saja :))

  5. Gak main bisnis receh Ton.
    Launch LabanaCapital aja ntar. Langsung akuisisi aset digital termahal : Navinot.

  6. Wah iya ada DO, *lupa* kayaknya oke nih. Murah juga.. Sip2. Ntar dicobain.
    Soal CC ini nih yang tricky. Susah sih kalo akun Indo, bisa sewaktu2 di ban.

    Vultr baru denger. Siplah, nanti aku eksplor. Thanks infonya.

  7. Iya e.. Baru inget ada DO. Ntarlah di explor.

  8. Ujung-ujungnya seperti kata pepatah jawa kuna, “ono rego ono rupo, jer basuki mawa bea”, ya pakai AWS aja atau Azure, atau pakai pahe nya Linode atau DO.

  9. Saya pake Kinsta.com. Aman aman aja dan supportnya ok. Webfaction.com juga ok.

  10. Kinsta.com paketnya yg mahal-mahal semua ya. Butuhnya buat blog aja sih. Webfaction menarik juga tuh. Gak mahal lagi. Thanks infonya mas gan..

  11. Mas browww, itu pake inisialll ? bisikin ane dong ituhhh masing2 web host nya jadi bisa milih yg lain.

    Thanks infonya yak mas browww

  12. Iya inisial. Tapi berdasarkan pengalaman2 di atas sih, menurut saya tiap hosting punya kekurangan. Jadi pilih yg lain pun mungkin bakal ketemu juga problem lain.

    Atau mau coba alternatif yang disebut teman-teman di kolom komentar ini: DigitalOcean, Kinsta, Webfaction, Vultr. Tapi itu luar semua sih.

  13. pertama bgt dulu aku pake hosting berbayar merk M.. awalnya gak papa tapi kemudian bermasalah di tahun ke-4, bolak balik suspended gak jelas kenapa. wong blogku ya cuma gitu-gitu aja. aku nanya masalah teknis ama mereka rada susah juga karena chat-nya sering putus di tengah jalan dan kalau mulai chat lagi harus kembali cerita dari awal. setelah itu pindah hosting ke R dan sampai sekarang masih baik-baik saja di tahun kesekian.

  14. Oh.. R. Aku baru jadi client disana. Tapi domain doang sih.
    Ya kalau R bermasalah, pentung aja si Y. πŸ˜› hahaha.

  15. Saya pake yang local.. ID**bho** lumayan udah dari 2006 mulai dari domainnya doang…kemudian sekalian sama hosting. alesan awal sih biar bayarnyanya mudah bisa transfer rekening. karena jaman dulu belum punya paypal. setelah itu sih lebih enak aja kalo pake lokal..misal ada macem2 ya datengin kantornya..ngamuk2 deh disana hahahahahaha. tapi selama ini supportnya bagus sih..tiap ada masalah cepet responnya..

  16. dreamhost lah yang paling benar wkwkwkw…

  17. Haha.. iya ya. Proven.

  18. hooh wes tau… responnya cepat. lha lewat whatsapp :p

  19. Saya, sih, hosting sendiri servernya itu yang paling reliable. Bisa kompail-kompail dan optimasi sampai ke level sistem.

    Tapi, teman-teman saya biasanya urunan di Dreamhost. Ada juga Digital Ocean.

  20. Kalau Target Visitor dalam negri ya lebih baik dalam negri

  21. Dari beberapa perusahaan hosting lokal yang disebut di atas, saya baru pernah mencoba 3 saja. Dan memang benar mungkin ungkapan ada duit ada rupa. Jadinya pindah ke luar negeri, ane pake Hawk pernah, dan sekarang pake Croc*eb paket gembel. Nggak jelek2 amat untuk kebutuhan saat ini.

    Intinya jangan punya hubungan personal (dengan pendirinya) kalau mau objektif milih produk. πŸ˜€

  22. pengalaman dengan hosting, untuk lokal sy pk Ar. sayangnya di sini request mysql dilimit, sehingga jika ketemu traffic besar pasti bermasalah.
    kemudian main-main dengan VPS, ketemu web lowendbox, dr sini mulai coba ramnode, prometeus, buyVM, dan terakhir DO. Untuk yg 3 pertama ada paket hemat $15/y. yaa lumayan lah, cukup buat blog dan main-main sedikit.

    Untuk DO, selain cc, bayarnya bisa lwt paypal.

  23. provider lokal juga masih bagus kok, saya pakai di http://www.jaringanhosting.com server selalu stabil

  24. Saat ini lokal juga sudah banyak yang bagus. Hanya saja user harus bisa mengenali mana yang benar-benar bagus dan mana yang hanya klaim doang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *