Tag: kompas

Kompas.com, OkeZone.com, TabloidPCPlus.com – Satu Motherboard !

Saya dulu sempat bingung ketika hendak memilih Framework PHP MVC untuk bercoding ria. Memang secara prinsip Framework, CMS, CMF, dst itu hanyalah tool.. Untuk apa tool canggih tapi webnya tidak menghasilkan?. Tapi saya percaya dengan pemilihan teknologi yang tepat, sebuah website bisa berkembang lebih baik. Kemungkinannya untuk dikembangkan akan semakin besar, tetapi tetap dengan cara yang cantik. Tidak dengan membongkar ulang core programnya.

Saya akhirnya mendengar kabar bahwa OkeZone telah beralih dari Joomla ke pengembangan sendiri, dengan menggunakan Framework PHP CodeIgniter. Ahh.. ternyata sudah ada contoh nyata di Indonesia website besar yang menggunakan framework ini. (Saya sering dengar tentang CakePHP dan Symfony, tapi tidak dengan contoh nyatanya di Indonesia). *Detikcom pakai Framework Fusebox kalau tidak salah. Hanya karena alasan sederhana itulah saya akhirnya memilih CodeIgniter sebagai framework pilihan saya.

Ingat waktu Kompas.com masih berstatus BETA? Waktu itu saya lihat di urlnya kalau tidak salah masih berakhiran *.cfm (ColdFusion berarti ya?). Dan ntah sejak kapan, Kompas.com sudah melepas status BETA nya. Dan bersamaan dengan itu, saya merasa ada yang berbeda dengan situsnya (dari sisi URL). Memang sih sudah pake Clean URL itu biasa. Tapi sepertinya ada yang lebih. Dan ternyata benar, Kompas.com pun ternyata menggunakan CodeIgniter. Wueh.. 😀

EllisLab (pembuat CodeIgniter) harusnya tahu kabar ini.. Bagaimana tidak, dua dari tiga portal berita besar di Indonesia menggunakan Framework mereka sebagai kerangka. Oh iya, Tabloid PC Plus juga pakai CI.. Seperti di sebuah PC, prosesor, RAM, VGA, dll boleh beda. Tetapi motherboardnya tetap sama.

*Promosi CI mode : ON

Jadi baguskah performa CodeIgniter? Mari kita lihat..  Hi.. hi.. hi.

OkeZone.com – Cari Personel Lagi

Tak mau kalah dengan Kompas yang “berlomba” dengan Detikcom, OkeZone pun terus membenahi diri. Banyak tentunya yang mereka lakukan. Tapi yang jelas dari sisi teknis mereka sudah melakukannya. Keterbukaan para developernya menjadi acungan jempol buat saya :D.

Kompas punya kans besar buat menyalib Detikcom, karena mereka punya sumber daya *tepatnya konten* yang berlimpah. Tetapi OkeZone pun punya sumber daya yang berlimpah juga (mengingat bendera MNC di belakangnya). Dan nilai plusnya lagi, mereka juga punya pengalaman di bidang media elektronik mulai dari radio sampai televisi. Walaupun Kompas (melalui KKG) juga berpengalaman dengan radio2 &TV7  (sekarang Trans7). Tapi jika OkeZone bisa memanfaatkan resource nya dari TPI, GlobalTV, dan RCTI (dimana segmen penontonnya berbeda), maka OkeZone sepertinya sih bisa meramu bagaimana menentukan segmen portal mereka di mata pengunjung.

Bagaimana meramunya? Mbuh.. He..he.. Mikir skripsi aja sekarang..

Oh iya, ini dia lowongan dari OkeZone, silahkan bagi yang berminat : Read More

UGM dan ITB Masuk 100 Situs Perguruan Tinggi Terbaik se-Asia

Universitas Gadjah MadaLengkapnya bisa dibaca di situsnya kompas ini. (UGM peringkat 57, ITB peringkat 76)

Saya tidak tahu persisnya seperti apa metode penilaian Webometrics, yang tahu tentunya Webometrics (walaupun di Kompas.com disebutkan apa saja kriterianya). Soalnya di skala nasional sendiri situs ITB lah yang terpilih menjadi situs perguruan tinggi terbaik tahun 2007, UGM di peringkat dua, dan di peringkat ketiga ada Univ. Brawijaya.

Website UI sendiri kali ini (versi Webometrcis), belum masuk 100 besar. Saya rasa sih karena memang web UI saat ini masih dalam tahap pengembangan. Developernya tentu masih sibuk memperbaiki desain situsnya, layoutnya, tatanan informasinya, dll. Intinya, tentu developernya masih terus mengembangkan desain dan user interface-nya situs ini. Biasalah, namanya dalam tahap perkembangan tentu masih ada kurang disana – sini. Nanti kalau hasil akhirnya dah kelar.. baru bisa dinilai lagi sama Webometrics.

OkeZone.com – Redesign

OkeZone.comMelanjutkan postingan sebelumnya (tentang redesign situs Kompas.com). Ternyata OkeZone.com juga sudah meredesign situsnya (argh… saya baru tahu). Padahal di tulisan saya sebelumnya tersebut saya sempat menuliskan bahwa OkeZone.com masuk dalam desain yang belum sekelas media berita online luar negri.

Sama seperti Kompas.com, OkeZone.com pun memiliki tipikal desain yang tak jauh beda dengan situs – situs luar yang saya jadikan perbandingan di tulisan sebelum ini. Sepertinya memang desain seperti ini menjadi standar desain media berita online. Dan sampai kapankah Detikcom bertahan dengan desainnya yang sekarang ini? Ia memang memberikan website dengan desain yang lebih bersih dan rapi, tetapi untuk mengaksesnya anda harus berlangganan. Bukan masalah biaya yang saya tekankan, tetapi kalau media berita online lainnya memberikannya secara gratis, mengapa harus bayar?

Satu hal lagi yang saya suka dari OkeZone adalah setting kanal (channel) nya. Memang dari awal saya tahu untuk setiap kanal ada subdomainnya. Misal, kanal Techno (techno.okezone.com), kanal Economy (economy.okezone.com), dst. Tetapi dulu subdomain tersebut hanya merupakan redirect ke dalam OkeZone.com sendiri. Jadi halaman yang anda tuju tidak benar – benar berada pada subdomain tersebut.

Lain halnya dengan sekarang. Tiap subdomain dari kanal – kanal OkeZone, memang berada pada subdomain tersebut (dari sisi user). Memang di sisi server sendiri belum tentu isi dari tiap kanal (subdomain) berada pada masing – masing web folder dari subdomain. Hal ini umum dan cukup mudah dilakukan dengan CMS Drupal. Tetapi berhubung OkeZone.com (dulu) menggunakan Joomla , saya sendiri tidak tahu bagaimana teknik yang mereka gunakan. (update : Sepertinya OkeZone.com tidak menggunakan Joomla lagi sekarang, tetapi membangun sendiri, dengan basis Framework CodeIgniter).

Tidak sampai disitu saja, sekarang OkeZone sudah Search Engine Friendly (SEF). Jadi sepertinya bakal lebih mudah di index oleh search engine. Suatu hal yang (ternyata) belum diterapkan oleh Kompas.com. Kita lihat saja nanti, sepertinya Kompas.com juga tidak mau ketinggalan. Apalagi statusnya sekarang masih Beta.

Kompas.com dan OkeZone.com semakin memperbaiki diri untuk bersaing di dunia media berita online. Tetapi bagaimana dengan “raja”-nya media berita online Indonesia saat ini? Saya yakin mereka juga berbenah, tetapi bukan di sisi yang bisa dilihat langsung oleh user. Kita lihat saya bagaimana persaingan ini akan berlangsung.

Note : Artikel ini sudah 3 kali diupdate, menyesuaikan dengan beberapa informasi yang dicross-check.

Kompas.com Beta – Redesign Situs Kompas Mengikuti Standar Media Online Luar

Saya tidak tahu sudah berapa lama Kompas.com merubah desain situsnya. Tetapi saya baru melihatnya tadi malam. Suatu hal yang saya nilai layak dipuji. Di saat media – media berita online lainnya menjadikan Detikcom sebagai acuan (meniru?), Kompas melakukan terobosan baru. Saya sudah lama mengidamkan (karena tak sanggup untuk membuat) untuk melihat ada portal media berita online di Indonesia yang memiliki kualitas desain setara desain web media berita online luar.

Memang seperti apa sih desain standar media berita online luar negri? Silahkan kunjungi situs berikut : The Onion, CNN, Reuters, BusinessWeek, Guardian, dll. Tidakkah anda lihat persamaan model desainnya? Dan di Indonesia, setahu saya baru Kompas.com yang memakai desain seperti ini. Salut buat tim Kompas.com.

Mau perbandingan media berita online Indonesia? Detikcom, Inilah, Kedaulatan Rakyat, Republika, MetroTVNews, Suara Pembaruan, dll. Sangat jauh saya rasa kualitas desainnya.

Saat tulisan ini dibuat Kompas.com sendiri masih berstatus Beta. Jadi seharusnya mereka bisa lebih lagi.

Yang jadi pertanyaan saya, apakah ini yang disebut – sebut mega portal nya Kompas?

Inilah yang Mengalahkan KOMPAS

Masih seputar trafik lagi. Pada dasarnya aku cuma pengen tahu, siapa yang mengekor paling dekat terhadap trafik dari Detik (sebagai pemegang trafik tertinggi untuk situs anak negri). Akhirnya kepikiran untuk membandingkannya dengan beberapa “situs porno original Indonesia”, dan beberapa forum. Mereka yang saya bandingkan (menggunakan Alexa.com) adalah :

– Detik.com, Kaskus.us, Kompas.com, 17ta****.com, Dunia***.com

Sebenarnya selain ini masih ada BlueFame.com, tetapi berhubung maksimalnya query yang bisa dimasukkan, terpaksa grafiknya tidak bisa saya tampilkan disini.

Terlepas dari nilai moral, atau layak tidaknya konten situs yang saya sebutkan, saya hanya tertarik pada trafiknya. Dan inilah hasilnya :

porn.jpg

Bagi saya sih ini fakta yang mengejutkan. Ternyata Kaskus.us betul – betul berada tepat dibawah Detik, dan jauh di atas Kompas. Suatu hal yang saya rasa cukup mengejutkan. Perlu diingat Kaskus.us sendiri membernya sebagian besar adalah anak muda. Padahal emula saya tidak mengira bahwa masih ada situs anak negri lain yang traffiknya berada di antara Kompas dan Detik.

Selain itu, yah.., fakta yang saya rasa tidak mengejutkan adalah trafik untuk situs porno Indonesia terbukti tinggi.. *emang di negara lain enggak..?!*

Jadi jika anda ingin beriklan di internet, dan target pasar anda adalah anak muda (laki – laki khususnya), mungkin Kaskus bisa menjadi salah satu pilihan.

NB: Bukan berarti saya mempromosikan situs porno, sekali lagi saya hanya tertarik dengan trafiknya.