Tag: web application

Ide : HargaHarga.com ?

Setelah membaca tulisan Rama yang menyinggung Blippy.com saya jadi teringat tulisan saya beberapa waktu lalu tentang ide – ide website yang mau saya tulis disini. Karena toh saya tidak mewujudkannya, dan pasti ada juga yang kepikiran dengan hal yang sama, jadi di share disini mungkin bisa membantu mereka yang sedang mewujudkannya.

Dari tulisan Rama tentang Blippy.com tadi, konsepnya kurang lebih kaya Twitter. Kalau Twitter bertanya : “What are you doing?”, Blippy menanyakan : “What are you buying”.  Jadi nanti di situs ini kita bisa dapat informasi tentang barang – barang yang sedang laris dibeli, harganya, dimana membelinya. Rama sendiri dulu pernah ikut membangun situs yang punya ide dasar sama, walaupun tidak jadi diteruskan.

Saya pun dulu punya ide yang agak – agak mirip. Sekitar dua tahun lalu. Konsep saya dari dulu selalu sama untuk membuat website : Buatlah sebuah website yang membantu orang menyelesaikan masalah mereka, seperti saran dari errr… kalo gak salah Paul Graham dari Y Combinator. Nah waktu itu masalah yang paling kerasa buat saya : sulitnya menemukan informasi harga barang yang cukup akurat, untuk lokasi tertentu.

Terbersitlah ide untuk membuat sebuah website yang bisa mengakomodir hal itu. Kebetulan waktu itu saya baru ngulik CakePHP. Jadilah dibentuk dummy webnya dengan desain copy-paste plek.. dari delicious.com. 😛 (cuma di localhost kok).Waktu itu sempat terpikir akan dinamai HargaHarga.com *he..

Cara Kerja

Konsep webnya : Setiap orang yang sudah register, bisa memasukkan informasi sebuah produk (barang/jasa), lengkap dengan harganya (wajib) dan lokasinya (baik online ataupun offline). Dengan begitu ketika ketika mencari informasi harga sebuah produk di sebuah daerah, kita bisa mendapatkan kisaran harganya.

Tidak semua input user langsung publish, tapi dimoderasi. Awalnya tim dari web ini sendiri. Belakangan dengan mengangkat user yang aktif untuk menjadi moderator. Mungkin kaya Digg atau Kaskus kali ya?

Masalah

Masalah paling besar tentu saja SPAM. Website dengan user generated content itu adalah gula yang tertumpah dilantai dan siap diserang semut – semut SPAM. Terutama Human-SPAM. Selain itu masih disulitkan dengan akurasi. Bisa jadi kebanyakan user cuma akan memasukkan informasi produk, tidak dengan detail harga. Semata – mata untuk promosi dan berbagai alasan lainnya. Ya, lebih ke masalah teknis sih (walaupun sebetulnya masih bisa diatasi dengan upaya yang tidak super sulit).

Model bisnis

Tentu saja.., jawaban paling mudah dan paling gampang ditebak : Iklan. Selain itu kerjasama untuk penyediaan data, entah lewat API atau apapun. Masih banyak beberapa model lagi. Tapi yang paling masuk akal dan paling cepat direalisasikan, tetep : iklan.. 🙁

Konsep

Intinya, kalau orang – orang ingin nyari informasi harga sebuah produk (barang / jasa), datanglah ke web ini. Ah iya, situs ini ditujukan buat lokal Indonesia.

Lalu kenapa saya tidak jadi meneruskannya? Entahlah 😀

Ada yang mau merealisasikannya? Atau justru ada yang sudah mulai? Kalau iya tinggalin komentar di bawah yah..

[Update]

Dari info bung Benny Chandra, ternyata memang udah pernah ada situs sejenis, dan domainnya? HargaHarga.com ! Ha..ha.. Ini halaman webnya yang sempat terekam : http://web.archive.org/web/20030210191706/http://hargaharga.com/

Tapi sepertinya masih belum user generated content. Dan entah mengapa sekarang situs itu udah mati. (yang ada sekarang, domain parking)

G.ho.st – Web Startup Kerjasama Warga Israel dan Palestina

G.ho.st merupakan sebuah layanan online yang menyediakan komputer virtual. Semacam PC virtual berbasis internet. Di dalamnya terdapat berbagai aplikasi : instant messenger, video player & sharing, music player, word processor, dll. Aplikasi ini memanfaatkan layanan yang sudah ada sebelumnya : Google Spreadsheet, YouTube, Last.fm, Zoho, Meebo, dll.

Walaupun layanannya cukup menarik, tetapi saya lebih tertarik dengan latar belakangnya. Perusahaan ini timnya terdiri dari warga Palestina dan Israel (yang notabene keduanya sedang dalam konflik yang masih belum selesai). Mereka membangun perusahaan ini bersama.

G.ho.st (Global Hosted Operating System) ini memiliki kantor di Israel maupun di Palestina. Kantor yang berlokasi di Palestina mempunyai 35 developer, dan sejumlah kecil lainnya di Israel. Para developer di Palestina mendapatkan gaji 3 kali lebih besar daripada mereka yang di Israel. Kadangkala jika mereka perlu mengadakan meeting, dilakukan di Jericho (daerah yang netral, mau menerima keduanya). Di lain waktu meeting dilakukan di padang gurun.

Fenomena yang unik (mungkin juga kontroversial bagi sebagian orang).

Silahkan baca lengkapnya di New York Time Online .