Tag: ubuntu

gOS – Google Operating System kah?

gOSMemang sistem operasi ini lebih diarahkan ke web application. Secara default sistem operasi ini menyertakan launcher ke web – web ternama (dan kebanyakan Google) : GMail, YouTube, Google, Google Docs, Orkut, Wikipedia, dll. Tetapi ini memang bukan Google Operating System, yang konon misterius tersebut.

gOS adalah sistem operasi berbasis Ubuntu Linux 7.10 Gutsy Gibbon. Perbedaannya sama seperti Linux Mint, hanya pada pemaketan software – softwarenya. Sayang, sampe tulisan ini dibuat, situs gOS masih belum beres. Tapi anda sudah bisa mendownload file .iso nya gOS di webnya.

Dock Menu Avant Window Navigator untuk Ubuntu 7.10 Gutsy

Sedikit menyambung tulisan di bawah. Akhirnya saya menemukan cara yang “lebih manusiawi” untuk menginstall Dock Avant Window Navigator. Detailnya ada disini (Ubuntuforums.org). Berikut screenshoot aplikasi ini berjalan di notebook Compaq V3000 :

Avant Window Navigator

Screenshoot di atas menunjukkan ketika “applet start menu” AWN dijalankan. Sementara untuk AWN nya sendiri screenshootnya seperti ini :

Avant Window Navigator

Beberapa kelebihan AWN :

  1. Dianggap sebagai panel, sehingga ketika window aplikasi kita di maximize, AWN tidak tertutup. (baca tulisan saya sebelum ini).
  2. Application launcher (icon yang diklik langsung menjalankan program yang kita inginkan) -nya mudah ditambahkan. Tinggal drag and drop dari stat menu.
  3. Ringan
  4. Indah.. 🙂
  5. Mudah di costumize
  6. Mirip dengan Dock nya Mac 😀

Desktop Ubuntu 7.10 Gutsy (Mac OS X Style dengan Avant Window Navigator)

Ubuntu Gutsy 7.10 - Okto SilabanSekadar pamer desktop Ubuntu di notebook ku, ini menggunakan Icon T-Ish. Style nya, beserta tutorial ambil dari situsnya Taimila (Linux desktop imitating OSX | Lauri Taimila). Font nya pake punya Apple, download langsung di situsnya Apple.com. (klik gambar untuk memperbesar).

Beberapa modifikasi juga saya lakukan untuk mencapai tampilan seperti ini. Karena tidak semuanya cocok pada semua kondisi. Jadi mungkin hasilnya akan berbeda dengan apa yang diimplementasikan di situsnya Taimila.

Untuk Dock dibawah, saya menggunakan Avant Window Navigator. Memang tersedia beberapa pilihan lain, seperti DocX, amadou atau gDesklets. Hasilnya pun sangat mirip. Tetapi dari segi fungsi semuanya masih kalah dengan Avant Window Navigator.

Dengan gDesklets dock nya memang bagus, dan mudah dikonfigurasi, begitu juga Dock – dock yang lain. Tetapi kesemuanya sama – sama akan akan tertutup jika kita membuka suatu aplikasi dengan window mazimize. Jadi jika anda membuka Firefox, kemudian memaximize ukurannya, maka dock tersebut akan tertutup. Jadi apa gunanya dong dock (sebagai application launcher) kalau kita tidak bisa me-launch aplikasi dari situ.

Disinilah keunggulan Avant Window Navigator. Dia bisa diset sebagai panel, sehingga walaupun ukuran window kita maximize, tidak akan menutupi Avant Window Navigator. Ini baru bener dock application launcher.

Catatan : Read More

Testimoni Ubuntu 7.10 Gutsy Gibbon

UbuntuSetelah berjuang burn ke CD sampai 3 kali, akhirnya berhasil juga diinstall Ubuntu Gutsy ini. Bayangkan, download image Ubuntu (versi alternate – text mode) nya cuma butuh waktu 10 menitan. Eh, proses burn + coba installnya malah 1 jam lebih. Keren gak tuh.. 🙁

Beberapa hal yang patut dicermati (di notebook ku – Compaq Presario V3103) :

1. Visual Effects

Kesan pertama setelah install : “Eh.., apa nih.., ohh.. Compiz nya secara default aktif.. Hmm.., berarti Ubuntu berani menjamin di sebagian besar PC/Notebook fitur ini bisa berjalan yah..”

Kemudian coba cari setingan buat tampilan Ubuntunya.. Ternyata letakknya bukan di System – Preferences – Theme seperti di Feisty, tetapi di “System – Preferences – Appearance“. Dan di dalam menu ini lah konfigurasi “Theme, Wallpaper, Fonts, Inteface, dan Visual Effects” diletakkan. Oh iya Visual Effects disini cuma menyediakan 3 opsi : None, Normal, Extra. Sementara untuk konfigurasi detail dari efeknya masih belum tahu nih.

Aku sendiri pake yang mode Extra, tetapi efek sampingnya, kadang – kadang rasanya efek ini malah mengganggu. Ketika anda akan memindahkan window ke atas, justru malah keluar efek “wooble”. Wekss..

2. Bluetooth Read More

Feisty Tidak Mendeteksi Built-in Card-Reader Compaq v3000

Setelah beberapa bulan akhirnya aku menyadari kalo ada sesuatu yang tidak beres dengan Ubuntu 7.04 Feisty Fawn di notbuk ku. Di versi sebelumnya (Etch), built-in card-reader notbuk ku bekerja dengan baik. Tiap dicolokkan MMC, XD, SD, ataupun MS/Pro, semuanya bisa kedetek dan bekerja dengan baik. Tetapi sebaliknya di Feisty Fawn semuanya tidak bekerja sama sekali. Bahkan terdeteksi pun tidak.

Ini terbukti dengan setelah card tersebut dicolokkan, aku coba liat log nya dengan “tail -f /var/log/messages”. Tetapi sama sekali tidak ada tanda – tanda bahwa card tersebut terdeteksi. Suatu hal yang cukup mengesalkan. Apakah ini memang error dari Feisty atau memang card-reader ku yg gak beres yah? Soalnya di OS milik om Bill G, semuanya bekerja normal. Pufffhh…, susahnya pake Linux..

Mengapa Memiripkan Linux dengan Mac atau Windows?

Setelah berhasil dengan install Ubuntu Feisty, aku bermain – main dengan Beryl. Sebuah aplikasi desktop effect. Dengan aplikasi ini, desktop Linux anda yang kelihatan biasa – biasa saja akan menjadi wahh.., bahkan untuk beberapa hal bisa mengalahkan grafis dari Windows Vista. Alhasil setelah setting tampilannya disana – sini, desktop Ubuntu ku dah mirip – miriplah dengan grafis dari Mac OS X. (Abis pengen beli Apple gak punya duit.. :D). Setelah setting grafisnya berhasil, mulai deh tepe – tepe sana – sini. Dan memang temen – temen kampusku pada kaget, “Wah.. ini bener Linux? Kok keren banget?”. Atau ada juga yang dengan PD nya ngomong ke aku “Wah, notbuk mu bisa diinstal Mac yah..”. Dan kujawab “Bisa dong..”. Eittss.., aku gak bo’ong kok. Emang bisa kan.. Ya walaupun diriku tau kalo temenku ku itu ngira Linux ku ini Mac, habis tampilannya emang mirip. Tapi esoknya waktu ketemuan sama anak – anak Linux lainnya, ada salah seorang temenku yang komentar “Kenapa tampilannya dibikin mirip Mac? Kok gak pake tampilannya Linux itu sendiri?”. Read More